Minggu, 05 September 2010

MORFOLOGI & ARSITEKTUR dari KOTA BEIJING

Ibukota Republik Rakyat China adalah Beijing yang juga merupakan satu dari empat wilayah besar utama di China. Beijing merupakan salah satu kota besar bersejarah di China dan kadangkala disebut dengan nama lain Peking. Beijing berbatasan di sebelah Utara, Barat, Selatan dan sebagian Timur dengan Propinsi Hebei. Di bagian Tenggara berbatasan dengan Wilayah Tianjin. Di masa Perang Sipil China, tentara komunis memasuki Beijing pada tanggal 31 Januari 1949 dengan tanpa mengalami perlawanan. Pada tanggal 1 Oktober 1949 dibawah kepemimpinan Mao Zedong, Partai Komunis China memproklamirkan lahirnya Republik Rakyat China dan mengembalikan nama kota ini kembali menjadi Beijing.

Kota sebagai tempat terpusatnya kegiatan masyarakat, senantiasa berkembang baik kuantitas maupun kualitasnya, sesuai perkembangan kuantitas dan kualitas masyarakat. Perkembangan kota perlu dikelola secara baik agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan masyarakat. Sebagaimana diketahui fenomena yang terjadi akibat perkembangan kota yang tidak dikelola secara baik contohnya adalah banjir lokal karena tersumbatnya saluran drainase oleh sampah, galian-galian pipa dan lain-lainnya.

Pada 13 Juli 2001, Komite Olimpiade Internasional memutuskan kota Beijing menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2008. China mendorong arsitektur kota hingga ke batasnya demi meraih kebanggaan dari dunia internasional. Pemerintah China berinvestasi dalam renovasi dan pembangunan 49 gelanggang olahraga dan stadion serta 59 pusat latihan. Karya arsitektural terbesarnya adalah Stadion Nasional Beijing, Stadion Tertutup Nasional Beijing, Pusat Akuatika Nasional Beijing, Olympic Green Convention Centre, Olympic Green dan Pusat Kebudayaan dan Olahraga Wukesong Beijing. Stadion Nasional Beijing sendiri didesign oleh aritek kenamaan dari Swiss yang awalnya memenangkan kompetisi yang diselenggarakan oleh pemerintah China. Perusahaan itu adalah Herzog and de Meuron Architekten AG yang berkolaborasi juga dengan perusahaan lokal yaitu China Architecture Design and Researc Group. Memiliki ciri-ciri kerangka semen seperti anyaman membentuk mangkok stadion yang mampu menampung 80.000 orang, awalnya desain atap akan dibuat namun karena melebihi anggaran yang ada jadi para designer mengubah design atap stadionnya.

Pada keadaan bangunnan China jaman dahulu memilik garis batas bagunnan dan langit tampak rendah, didominasi Kota Terlarang dan gedung-gedung publik yang membosankan. Sekarang Beijing dilanda demam pencakar langit. Selama 30 tahun terakhir, perekonomian China terus meningkat, berkat kombinasi antara teknologi kelas dunia dengan tenaga kerja amat murah. Penampilan dan teknologi gedung-gedung terbaru di Beijing tampak canggih dan sebagian besar proyek utamanya dirancang oleh arsitek asing. China memerlukan inovasi dan mencarinya ke luar negeri. Selama Revolusi Kebudayaan Mao, arsitek dipaksa membangun gedung membosankan yang fungsional, sama sekali tak artistik. Dengan menyewa arsitek-arsitek asing, China sedang membeli pengalaman 30 hingga 40 tahun yang tak ditemukan di negara itu.

Meledaknya pembangunan kota Beijing memang juga membawa sisi buruk yaitu kemacetan total di jalan-jalan raya. Di kota Beijing saja, kini memang sudah ada 4.920.000 mobil dan akan bertambah setiap harinya. Meski harga bensi dan tarif parkir dinaikkan sangat tinggi namun tidak membuat orang menghemat. Padahal pemerintah sudah memfasilitasi kereta bawah tanah dan fasilitas transportasi umum lainnya yang harganya tergolong murah.Salah satu alternative pemerintah adalah Sistem ring road yang dibangun untuk menjamin agar lalu lintas kota Beijing yang kian besar tersebut tetap lancar. Prinsipnya: infrastruktur jalan akan terus ditambah seiring dengan pertambahan mobil dan perkembangan kota. Dengan sistem ring road, kendaraan dari timur ke barat atau dari selatan ke utara tidak harus lewat tengah kota. Tapi kenaikan kemakmuran Tiongkok yang pesat tidak bisa mengatasi bertambahnya jumlah mobil. Maka, aturan kejam terpaksa akan diberlakukan oleh pemerintah sendiri.

http://www.architectureurban.wordpress.com

http://www. pustaka.ut.ac.id

NAMA : POPPY

NIM : L2D009130